Cara Memulai Bisnis Usaha Ternak Kambing ! Kenali 12 Macam Jenis Kambing di Indonesia

ADMIN
0

 Cara Memulai Bisnis Usaha Ternak Kambing ! Kenali 12 Macam Jenis Kambing di Indonesia



Prospek Bisnis Geturnet.com, Inspirasi Usaha - Ternak kambing bisa menjadi salah satu alternatif bagi kamu untuk mencari penghasilan tambahan dengan prospek yang menguntungkan. Kambing termasuk ke dalam salah satu hewan ternak yang mudah untuk dirawat dan dapat memberikan potensi keuntungan yang tinggi, terutama menjelang hari raya seperti hari raya Idul Adha.




Adapun Estimasi modal awal dari ternak kambing ini yaitu: Anak kambing @Rp 600.000 x 5 = Rp 3.000.000.








Ternak Kaming di Indonesia


Biasanya sebagian orang di indonesia memelihara kambing hanya untuk usaha sampingan saja. Namun sebenarnya, usaha ternak kambing bisa menjadi peluang usaha yang sangat menjanjikan apabila digeluti dengan tekun dan sungguh-sungguh. Lalu, bagaimana jika ada orang yang ingin memulai usaha ternak kambing? Apa saja yang harus dilakukan dan diperhatikan? Hal itu akan dibahas pada artikel ini, simak baik-baik di bawah ini ya. Usaha jenis ini pun juga bisa dijadikan salah satu cara untuk tetap menghasilkan uang tambahan ketika pandemi coronavirus.




Memilih Lokasi Kandang Kambing




Hal yang harus dilakukan untuk memulai usaha ternak kambing yaitu dengan memilih lokasi dimana Anda ingin melakukan usaha ini. Bagusnya, di Indonesia ternak kambing bisa dilakukan dimana saja. Entah itu di dataran tinggi maupun di daratan rendah. Tapi Anda juga perlu pastikan beberapa hal ini saat hendak memulai usaha ternak kambing.




Jangan memilih lokasi yang tergenang air. Usahakan pilih tempat yang agak jauh dari pemukiman warga. Jangan pilih tempat yang gelap, pastikan pilihlah tempat yang cukup terkena cahaya matahari. Selain cahaya matahari, hembusan angin juga perlu di perhatikan.




Pembuatan Kandang Kambing


Tidak hanya tempat saja, tapi pembuatan kandangnya juga perlu diperhatikan. Pilihlah material yang mudah ditemukan dan murah, tapi awet dan tahan lama. Untuk atapnya, sebaiknya Anda pilih atap yang tidak menimbulkan panas yang berlebihan.




Luas dari kandang tersebut juga harus disesuaikan dengan kebutuhan. Pisahkan antara kambing induk dengan kambing pejantan. Untuk ternak kambing dewasa, ukuran yang pas untuk kandangnya yaitu 1 sampai 1,5 meter persegi.




Memilih Bibit Kambing dengan Baik




Untuk memulai usaha ternak kambing, satu hal yang paling penting adalah kambing itu sendiri. Jika Anda memilih bibit kambing yang berkualitas, maka usaha ternak kambing yang Anda mulai juga akan berkualitas. Selain memilih yang berkualitas, pemilihan jenis kambing juga perlu diperhatikan.




Anda bisa memilih jenis kambing yang disesuaikan dengan tujuan Anda memulai usaha ini. Apakah untuk menghasilkan daging, atau untuk menghasilkan susu. Jika tujuan dari usaha Anda sudah pasti, maka Anda tinggal memilih jenis kambing mana yang cocok untuk usaha Anda.




Cara Pemeliharaan Ternak


Ada beberapa cara dalam pemeliharaan ternak, yaitu dengan cara tradisional, semi intensif atau intensif, Anda bisa memilih satu diantaranya. Jika Anda memilih untuk menggunakan cara tradisional, maka itu akan membuat pekerjaan peternak menjadi lebih ringan. Karena biasanya di siang hari para ternak dilepaskan di suatu lapangan atau semacamnya supaya mereka mencari makan sendiri.




Lalu pada sore harinya ternak dimasukan kembali ke kandang. Kenapa meringankan beban peternak? Karena peternak hanya mencari satu kali saja untuk makan ternaknya di malam hari. Sedangkan untuk siang hari para ternak sudah mencari makan sendiri.




Perawatan Kesehatan untuk Para Ternak Kambing


Tentu saja kesehatan ternak tersebut harus selalu diperhatikan dalam melakukan usaha ternak kambing. Ada berbagai penyakit ternak yang bisa membahayakan para ternak, bahkan ada yang sampai mati. Ada beberapa tindakan yang harus Anda lakukan untuk merawat kesehatan ternak.




Pilihlah kambing yang sehat, berasal dari induk yang jelas dan tidak memiliki riwayat penyakit. Peliharalah ternak Anda dengan sebaik mungkin. Berilah makan dan minum secukupnya, jangan kurang dan jangan berlebihan. Jangan lupa juga untuk selalu beri vitamin, antibiotik, dan juga vaksin. Pastikan kandang selalu bersih.




Itulah beberapa hal inti yang perlu dilakukan untuk para pemula saat hendak memulai usaha ternak kambing. Lakukanlah semaksimal mungkin supaya usaha Anda menjadi berkualitas.




Bagi Anda yang sudah menjalankan usaha ternak kambing namun masih kekurangan modal untuk mengembangkan usaha, Anda bisa menggunakan produk pinjaman berjangka dari Bank BTPN yang memang bisa menjadi solusi tepat bagi para pengusaha.






Jenis Kambing di Indonesia – Ternyata, bermacam makanan khas Nusantara ini terbuat dari berbagai jenis kambing yang berbeda, lho. Di Indonesia sendiri, setidaknya ada 12 jenis kambing yang biasa diternakkan oleh masyarakat. Selain daging, ada juga kambing yang memproduksi susu yang memiliki banyak khasiat.


Nah, supaya tidak pusing dan bingung mengenai berbagai jenis-jenis kambing, mari ketahui perbedaannya supaya tidak salah pilih hewan kurban ketika Idul Adha nanti!




Jenis-Jenis Kambing Di Indonesia


1. Kambing Kacang


2. Kambing Etawa


3. Kambing PE (Peranakan Etawa)


4. Kambing Jawarandu


5. Kambing Boer


6. Kambing Saanen


7. Kambing Gembrong


8. Kambing Boerawa dan Boerka


9. Kambing Muara


10. Kambing Kosta


11. Kambing Marica


12. Kambing Samosir




Jenis-Jenis Kambing Di Indonesia


Melansir dari laman Dinas Peternakan Jawa Timur, setidaknya ada 12 jenis kambing yang diternakkan oleh masyarakat di Indonesia. Jenis-jenis kambing ini ada banyak ragamnya, ada yang memang memiliki jenis genotipe asli Indonesia, tetapi ada juga yang merupakan hasil impor dari luar negeri.




Beberapa kambing adalah persilangan bibit unggul yang persilangan tersebut bertujuan untuk mendapatkan bobot lebih yang tinggi serta kemampuan adaptasi yang kokoh. Apa saja jenis kambing tersebut? Mari, simak artikel berikut ini!




1. Kambing Kacang




Dimulai dari jenis kambing yang paling populer di Indonesia, yaitu kambing kacang. Kambing jenis ini kerap kali diternakkan karena memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap berbagai macam kondisi alam. Selain itu, kambing kacang juga mempunyai daya reproduksi yang tinggi sehingga kerap dibeli untuk keperluan kurban.




Ciri-ciri dari kambing kacang, yaitu memiliki bentuk tubuh yang slim dengan ukuran kepala kecil, telinga tegak, memiliki bulu pendek dengan warna hitam, putih, cokelat atau kombinasi dari ketiganya. Bobot dari kambing kacang pun hanya berkisar 25-30 kilogram menyesuaikan berdasarkan dengan jenis kelaminnya. Baik kambing jantan maupun kambing betina mempunyai dua tanduk pendek.




2. Kambing Etawa


Grameds mungkin pernah mendengar atau menonton liputan mengenai susu kambing etawa. Susu kambing etawa dinamakan demikian karena susu kambing ini berasal dari kambing daerah Etawah, India. Kambing etawa bisa masuk ke Indonesia karena dibawa oleh pemerintah Hindia-Belanda pada sekitar tahun 1930-an. Adapun nama asli dari kambing tersebut adalah kambing jamnapari. Selain susu, daging dari kambing jenis ini juga kerap diolah menjadi makanan lezat, lho.




Ciri dari kambing etawa, yaitu memiliki bentuk tubuh besar dengan bobot rata-rata mencapai hingga 91 kilogram pada kambing jantan dan 63 kilogram pada kambing betina. Postur tubuh dari kambing etawa cukup tinggi, sekitar 90 hingga 127 sentimeter. Adapun, bentuk telinganya terkulai ke bawah dengan hidung yang berbentuk cembung. Sebagai informasi tambahan, kambing etawa memiliki kemampuan untuk menghasilkan susu hingga tiga liter per hari, lho.




3. Kambing PE (Peranakan Etawa)




Kambing untuk ternah juga ada yang berasal dari ras campuran, lho. Salah satunya, yaitu kambing PE alias Peranakan Etawa. Kambing PE merupakan kombinasi dari kambing etawa dengan kambing kacang. Secara fisik, jenis kambing PE serupa dengan etawa, tetapi mempunyai sistem reproduksi yang serupa dengan kambing kacang.




Ciri-ciri dari kambing PE, yaitu mempunyai warna bulu belang hitam, putih, merah, dan cokelat dengan bentuk telinga lebar yang terkulai. Secara fisik, dahi dan hidungnya berbentuk cembung. Lalu, kemampuan dari kambing PE untuk menghasilkan susu, yakni hingga tiga liter per hari sama seperti kambing etawa.




4. Kambing Jawarandu


Jenis kambing yang keempat dikenal dengan nama kambing jawarandu atau yang juga populer dengan nama lainnya, yaitu Bligon, Gumbolo, Kopolo, dan Kacukan. Kambing Jawarandu adalah kambing hasil persilangan kambing PE dengan kambing kacang. Peternak memilih kambing jenis ini, karena memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada kambing kacang, perilakunya mudah untuk digembalakan, dan mampu mengonsumsi aneka tumbuhan, baik dedaunan, pelet, maupun rumput.




Ciri-ciri dari kambing jawarandu adalah memiiliki bobot yang lebih dari 40 kilogram, kambing jantan maupun kambing betina memiliki tanduk, bentuk telinga lebar yang terbuka, panjang, serta terkulai.




Kambing jawarandu mampu untuk menghasilkan susu hingga 1,5 liter per-hari serta dagingnya bisa dimanfaatkan untuk konsumsi dan kurban.




5. Kambing Boer


Berikutnya ada Kambing Boer yang berasal dari Afrika Selatan serta sudah teregistrasi sejak sekitar 65 tahun yang lalu. Kambing boer merupakan kambing jeni pedaging asli, karena mempunyai tubuh yang besar, bahkan bisa mencapai hingga 45 kilogram saat usianya baru mencapai enam bulan. Persentase daging kambing bore lebih banyak 40-50 persen apabila dibandingkan dengan jenis kambing lainnya.




Ciri dari kambing bore yang paling terlihat, yaitu bentuk fisiknya yang besar. Kambing boer mampu hidup dalam suhu ekstrem yang sangat dingin, mulai dari -25 derajat Celcius hingga justru sangat panas, yakni sekitar 43 derajat Celsius.






6. Kambing Saanen




Kambing saanen adalah kambing yang berasal dari Swiss atau lebih tepatnya Switzerland bagian barat. Kambing saanen termasuk ke dalam jenis kambing yang mempunyai tubuh besar, kambing ini sulit untuk berkembang di wilayah tropis, karena sifatnya yang peka terhadap terik matahari. Di Indonesia, kambing saanen dikawinsilangkan dengan jenis kambing yang memiliki kemampuan untuk lebih tahan dengan dengan udara sekitar, misalnya kambing etawa.




Ciri fisik yang terlihat dari kambing saane, yaitu bulu pendek dengan warna putih atau krem dan titik hitam di telinga, hidung, dan kelenjar susu. Lalu, memiliki bentuk hidung lurus dan bentuk wajah segitiga, memiliki ekor yang tipis dan pendek, serta mempunyai bobot tubuh sekitar 36-91 kilogram, yang berbeda menyesuaikan dengan jenis kelamin.






7. Kambing Gembrong




Kambing gembrong merupakan kenis kambing berikutnya yang kerap ditemukan di kawasan timur Pulau Bali, terutama  Karangasem. Sekilas, masyarakat melihat kambing gembrong mirip dengan anjing karena memiliki bulu yang sangat tebal. Kambing gembrong pada mulanya merupakan hasil persilangan dari kambing kashmir dengan kambing turki yang dibawa dari luar negeri sebagai hadiah untuk raja dan para bangsawan di Bali.




Kambing gembrong memiliki ciri fisik yang paling tampak, yaitu sekujur tubuh tertutup dengan bulu yang mengilap. Apabila dibiarkan, bulu kambing gembrong jantan dapat bertumbuh hingga 30 sentimeter. Kambing ini mempunyai tanduk kecil dan warna tubuh cokelat, cokelat muda, atau putih. Beratnya berkisar antara 32-45 kilogram menyesuaikan dengan jenis kelaminnya.




8. Kambing Boerawa dan Boerka




Kambing boerawa adalah jenis kambing hasil persilangan kambing jenis lain. Bisa Grameds tebak? Yup, kambing boera jantan dengan kambing PE betina. Jenis kambing ini banyak dijadikan sebagai hewan ternak di daerah Lampung.




Sementara, kambing boerka adalah jenis kambing persilangan antara kambing boer jantan dengan kambing kacang betina. Karakteristiknya, yakni memiliki ukuran fisik yang cukup besar layaknya kambing boer, tetapi mempunyai produktivitas reproduksi lebih aktif yang serupa dengan kambing lokal. Kambing Boerka sudah diternakkan setidaknya di 15 provinsi, mulai dari Aceh hingga Maluku Utara.




9. Kambing Muara




Sesuai dengan namanya, jenis kambing muara ini bisa dijumpai di Kecamatan Muara, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Kaming muara memiliki bentuk fisik yang kokoh dengan corak bulu antara cokelat kemerahan, dan putih dengan beberapa garis hitam memanjang dari kepala hingga ke ekor.




Kambing muara memiliki sifat prolifik dan produktif secara reproduksi. Kambing jenis ini bisa melahirkan dari dua hingga empat anak dalam satu kali persalinan. Lebih lanjut, induk kambing ini mempunyai produksi susu yang berkualitas sehingga semua anaknya bisa tumbuh sehat, meskipun tanpa bantuan dari susu tambahan.




10. Kambing Kosta




Kambing kosta biasa ditemukan tersebar di area Jakarta dan Banten, kambing kosta kerap kali disamakan dengan kambing kacang. Hal tersebut wajar, mengingat kambing ini adalah kambing jenis persilangan antara kambing kacang dengan kambing kashmir.




Produktivitasnya pun hampir mirip, tetapi ada perbedaan fisik signifikan yang bisa dilihat. Misalnya, adanya motif garis sejajar pada bagian kanan dan kiri wajah dan bulu lebat berantakan pada bagian kaki belakang. Sayangnya, populasi kambing kosta terus berkurang, padahal bentuk tubuhnya yang besar dari depan hingga ke belakang sangat cocok untuk dimanfaatkan dagingnya.




11. Kambing Marica




Kambing marica adalah jenis kambing lokal yang berasal dari provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Maros, Jenepoto, Sopeng, dan Makassar merupakan daerah yang memiliki populasi kambing marica cukup banyak.




Kambing marica dapat dikatakan sebagai jenis kambing yang unik karena dapat bertahan hidup di tempat yang memiliki curah hujan rendah dan hanya mengandalkan rumput kering di tanah berbatu sebagai makanan. Food and Agriculture Organization (FAO), anak organisasi PBB dalam bidang pangan dan pertanian mengategorikan kambing marica sebagai sebagai genotipe asli Indonesia. Sayangnya, kambing ini termasuk dalam kategori endangered atau hampir punah.




12. Kambing Samosir




Kambing samosir adalah hewan peliharaan turun-termurun dari masyarakat di Pulau Samosir, tengah Danau Toba, Sumatera Utara. Mayoritas kambing samosir memiliki warna putih bersih.




Kambing samosir dulunya digunakan sebagai persembahan dalam ritual keagamaan. Topografi Pulau Samosir yang berbukit kering dan banyak batuan membuat jenis kambing di daerah tersebut mempunyai ketahanan tubuh yang cukup kuat.




Ciri fisik kambing samosir hampir sama dengan kambing kacang yang diternakkan di Sumatera Utara. Meski demikian, kambing samosir cenderung memiliki dominan warna putih atau belang hitam. Masyarakat lokal juga menyebut kambing samosir dengan nama kambing putih dan kambing batak.


Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top